Kamis, 04 Februari 2016

MASA DEPAN INDRAMAYU DI TANGAN KITA

    Berbicara tentang masa depan, tentu tidaklah lepas dari masa sekarang dan masa terdahulu. Indramayu yang saya tahu, merupakan sebuah kabupaten yang memiliki wilayah yang bisa dibilang cukup luas. Kabupaten ini merupakan bagian dari jalur pantura, jalur yang sampai saat ini masih diminati oleh masyarakat sebagai jalur yang menghubungkan wilayah Jakarta, menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, bahkan luar jawa. Melihat letak wilayahnya yang strategis, tentu akan sangat mudah bagi Indramayu untuk menjadi sebuah kabupaten yang maju. Bukan lagi dikatakan sebagai kabupaten yang berkembang.
            Indramayu memiliki potensi yang luar biasa dari segi wilayah. Terbukti dengan adanya PERTAMINA yang memilih salah satu kecamatan di Indramayu sebagai lahan untuk pengolahan minyak, yang nantinya akan didistribusikan ke seluruh masyarakat di Indonesia guna memenuhi kebutuhan energi. Namun, potensi ini tidak cukup jika tidak diimbangi dengan lahirnya generasi-generasi yang akan membuat Indramayu menjadi kabupaten maju.
Saat ini saya masih mendengar banyak generasi muda Indramayu yang lebih memilih untuk tidak bersekolah. Santer terdengar mengenai berita tak sedap mengenai Indramayu. Apalagi, saya memang sekarang tinggal di tempat rantau. Setiap kali orang luar Indramayu, mendengar asal saya, Indramayu, munculah sebuah senyum sinis di wajah mereka. Saya sungguh mengerti apa yang mereka maksud. Ingin saya membuktikan pada mereka bahwa meski masih banyak anak-anak Indramayu, khususnya perempuan yang terlibat dengan kasus prostitusi, namun Indramayu masih memiliki sebagian generasi yang bisa dibilang memiliki kemampuan yang cukup dibanggakan. Indramayu pada hakikatnya, memiliki potensi generasi muda yang mau untuk maju. Terbukti dengan tersebarnya pemuda-pemudi Indramayu di beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia, atau bahkan ada pula pemuda-pemudi Indramayu yang sudah menjajakan kaki di negeri orang untuk menuntut ilmu.
            Lalu, mengapa Indramayu sampai saat ini masih mengalami keterpurukan? Menurut pendapat saya, ini dikarenakan perkembangan yang tidak merata di Indramayu. Saya melihat anak-anak di kecamatan Indramayu, yang bisa dibilang sebagai pusat dari kabupaten ini, memang hampir seluruhnya telah menganyam pendidikan. Berbanding terbalik jika kita melihat angka pendidikan di wilayah kecamatan lain yang letaknya jauh dari wilayah perkotaan. Tapi, bukan berarti permasalahan lain tidak muncul. Melihat kondisi Indramayu yang masih dibilang sebagai kabupaten berkembang, generasi muda di wilayah kecamatan Indramayu ini bisa dikatakan “gagap“ terhadap fashion atau mode serta “gagap” terhadap pergaulan. Banyak sekali remaja muda di kecamatan Indramayu khususnya lebih mementingkan penampilan diri atau berfoya-foya menghabiskan uang orang tua daripada mencari kegiatan yang lebih bermanfaat.
            Sebagai contoh kasus, tentu kita sudah tahu bahwa dewasa ini, persaingan untuk masuk di perguruan tinggi negeri tidaklah mudah. Nilai ujian nasional yang memuaskan tidak lagi dapat menjamin siswa-siswi SMA diterima di perguruan tinggi negeri. Kurangnya kesadaran siswa-siswi di Indramayu untuk berlatih soal-soal, daripada sekadar jalan-jalan saya rasa menjadi faktor yang perlu juga diperhatikan.
            Melihat situasi di pusat kabupaten saja sudah seperti ini. Tentu permasalahan juga timbul di wilayah Indramayu lainnya. Siswa-siswi berpotensi justru banyak lahir di wilayah pedesaan di kabupaten Indramayu. Mereka memiliki kemauan belajar yang lebih, dibanding siswa dari kecamatan Indramayu. Pada kenyataanya hanya berpotensi, belum bisa dibilang cukup. Banyak remaja-remaja di seluruh kecamatan di Indramayu yang memiliki potensi, justru tidak dapat mengembangkan potensinya hanya karena biaya. Tak dapat dipungkiri, melanjutkan studi ke perguruan tinggi memang membutuhkan biaya yang tidak kecil. Perguruan tinggi negeri maupun swasta saat ini seolah berlomba menaikkan tarif masuk. Sempat terpikir, apakah yang berhak melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi hanya orang-orang yang berasal dari keluarga “berduit”?
            Masalah yang timbul di wilayah-wilayah seperti ini, bukan hanya itu. Kurang sadarnya masyarakat Indramayu akan pendidikan juga masih kerap terjadi. Mereka lebih memilih bekerja dibandingkan untuk bersekolah. Padahal kita tahu, dengan pendidikan maka pekerjaan yang akan diperoleh tentu juga lebih baik dan pendidikan yang tinggi tentu bisa juga mengurangi angka prostitusi di Indramayu. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, hal ini disebabkan karena perkembangan di wilayah Indramayu belum merata. Oleh karena itu perlu adanya pemerataan di segala bidang yang mencakup seluruh wilayah di Indramayu.
            Melihat dua kasus yang saling bertolak belakang di atas membuat saya berpikir, mengapa jika Indramayu memang punya potensi dalam bidang pendidikan tidak dikembangkan? Beasiswa tentunya sangat dibutuhkan bagi anak-anak Indramayu yang ingin sekolah, dan menikmati indahnya ilmu. Selain itu, jika anak-anak berpotensi ini bisa dimaksimalkan tentu akan sangat mudah bagai Indramayu untuk maju. Dari pemikiran-pemikiran generasi muda yang berkualitas tentunya dapat menunjang keberadaan Indramayu di masa depan yang lebih baik.
            Selain dari segi pendidikan, perlu juga adanya pengembangan dan pendidikan moral sejak dini bagi generasi-generasi di Indramayu. Semboyan Indramayu REMAJA, menunjukkan bahwa nilai religius juga tak kalah penting untuk dikembangkan di wilayah ini. Tingkat keimanan yang baik, saya yakin dapat menjauhkan niat-niat buruk yang sekarang marak terjadi di seluruh Indonesia, yaitu korupsi. Hal ini menjadi penting karena saat ini generasi yang pandai belum tentu memiliki moral yang baik dan Indramayu tentunya sangat membutuhkan generasi-generasi yang memiliki integritas yang tinggi. Seperti yang kita tahu, jika korupsi telah tertanam dan membudaya di seluruh calon pemimpin Indramayu, maka upaya-upaya pengembangan Indramayu tak lagi bisa berjalan dengan baik. Pengembangan di bidang religius ini selain dapat menghasilkan generasi yang bermoral juga secara otomatis dapat mengurangi angka prostitusi di Indramayu, karena saya yakin semua agama melarang adanya prostitusi. Apabila seluruh penduduk di Indramayu paham betul akan nilai-nilai keagamaan yang dianut masing-masing, secara otomatis tindakan prostitusi di Indramayu tidak lagi menjadi trend serta Indramayu dapat memiliki generasi yang berakhlak. Upaya pengembangan di bidang religi ini salah satunya memperbaiki dan memperluas sarana-sarana keagamaan di seluruh wilayah Indramayu. Sarana keagamaan yang dimaksud, bukan tertuju pada satu jenis agama saja, mengingat Indramayu memiliki keragaman di bidang agama.
            Julukan Indramayu sebagai kota mangga tentu sudah terdengar di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Lalu mengapa kita tidak mengoptimalkannya? Banyak sekali yang sangat suka dengan rasa khas dari mangga Indramayu. Jadi saya pikir, ini juga dapat menaikan tingkat ekonomi masyarakat Indramayu, jika usaha ini dimaksimalkan. Banyak generasi muda Indramayu yang menempuh studi di bidang pertanian. Alangkah beruntungnya Indramayu jika mereka juga bisa menerapkan hasil studi mereka untuk memajukan Indramayu dari sektor pertanian yang juga akan berdampak pada sektor ekonomi.
            Sebagai wilayah pesisir, kabupaten ini tentu sangat dekat dengan laut. Kondisi ini dapat dimaksimalkan dari segi pariwisata maupun hasil laut. Siapa yang tak kenal terasi dari Indramayu. Terasi-terasi ini dapat diproduksi secara massal untuk kemudian dipasarkan di seluruh wilayah di Indonesia. Makanan berbahan dasar udang, serta ikan laut pun tak kalah jika ingin dijadikan sebagai ladang pemasukan di Indramayu. Lokasi strategis sebagai bagian dari jalur pantura dapat dimanfaaatkan penduduk Indramayu untuk membuka usaha di bidang kuliner. Namun ,menurut pendapat saya pemanfaatan tanpa pemeliharaan atau pelestarian sama dengan sebuah tindakan pengeksploitasian. Ini tentu tidak baik bagi Indramayu di masa depan. Oleh karena itu Indramayu perlu bantuan dari generasi muda nya yang menempuh studi yang berkaitan erat dengan pelestarian lingkungan.
            Di bidang pariwisata, tentu kita dapat mengoptimalkan pemandangan bernuansa pantai ini. Pemandangan pantai memang indah, namun jika pantai dipenuhi dengan sampah dan tidak ada upaya pemeliharaan objek wisata tentu tidak akan berarti untuk menarik wisatawan. Selain itu hal yang juga dapat dijadikan daya tarik utama Indramayu di bidang pariwisata adalah kebudayaan. Tari topeng yang berasal dari Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg dan desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, serta “Ngarod” dari desa Lelea sebagai simbol kegotongroyongan masyarakat dalam mengolah sawah bisa dijadikan daya tarik serta ciri khas bagi Indramayu. Kebudayaan ini jika bisa dimanfaatkan secara baik akan menjadi asset yang pasti akan berguna bagi Indramayu di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu ada pelestarian kebudayaan dan pengenalan budaya asli Indramayu kepada seluruh generasi di Indramayu sehingga akan timbul rasa cinta terhadap Indramayu dan budaya yang dimilikinya. Publikasi yang baik akan kebudayaan ini adalah salah satu cara yang dapat dilakukan dinas pariwisata di Indramayu.
            Perkembangan yang kurang merata di wilayah Indramayu juga dapat diatasi dengan perbaikan akses menunju wilayah tersebut. Saya pernah mengunjungi salah satu desa di Indramayu, desa Totoran. Jalan akses menuju desa ini sangat tidak enak. Kecil, dan dipenuhi dengan kerikil yang mengakibatkan jalan menjadi bergelombang. Lalu bagaimana penduduk di desa ini bisa berkembang bila satu-satunya akses menuju kota ini bisa dibilang tidak layak? Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan jalan atau akses menuju seluruh pelosok di wilayah Indramayu perlu dilakukan sebagai alternatif guna pemerataaan kemajuan di berbagai bidang.
Indramayu merupakan sebuah kabupaten yang memiliki sejuta hal untuk bisa dioptimalkan oleh seluruh generasi muda Indramayu guna semakin jayanya dan kemajuan Indramayu. Indramayu sangat membutuhkan pemuda dan pemudinya untuk membangun dan mengembangkannnya. Upaya pengembangan Indramayu menuju kabubaten yang maju membutuhkan tenaga ahli di segala aspek khususnya infrastruktur dalam rangka menarik investor yang berguna sebagai ladang devisa bagi Indramayu. Semua ini tak lepas dari pentingnya peran pendidikan bagi pemuda-pemudi Indramayu di mana nantinya masa depan Indramayu akan dititipkan dan dipercayakan. Generasi yang berkualitas, tentunya juga menjadikan Indramayu yang berkualitas. Pemberian beasiswa bagi pioner-pioner muda Indramayu yang kini tersebar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia dapat menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas Indramayu di bidang pendidikan yang nantinya diharapkan akan berdampak positif pula di seluruh bidang dari kontribusi yang akan mereka berikan untuk Indramayu.