Berbicara
tentang masa depan, tentu tidaklah lepas dari masa sekarang dan masa terdahulu.
Indramayu yang saya tahu, merupakan sebuah kabupaten yang memiliki wilayah yang
bisa dibilang cukup luas. Kabupaten ini merupakan bagian dari jalur pantura,
jalur yang sampai saat ini masih diminati oleh masyarakat sebagai jalur yang
menghubungkan wilayah Jakarta, menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, bahkan luar
jawa. Melihat letak wilayahnya yang strategis, tentu akan sangat mudah bagi
Indramayu untuk menjadi sebuah kabupaten yang maju. Bukan lagi dikatakan
sebagai kabupaten yang berkembang.
Indramayu
memiliki potensi yang luar biasa dari segi wilayah. Terbukti dengan adanya
PERTAMINA yang memilih salah satu kecamatan di Indramayu sebagai lahan untuk
pengolahan minyak, yang nantinya akan didistribusikan ke seluruh masyarakat di
Indonesia guna memenuhi kebutuhan energi. Namun, potensi ini tidak cukup jika
tidak diimbangi dengan lahirnya generasi-generasi yang akan membuat Indramayu
menjadi kabupaten maju.
Saat ini saya masih
mendengar banyak generasi muda Indramayu yang lebih memilih untuk tidak
bersekolah. Santer terdengar mengenai berita tak sedap mengenai Indramayu.
Apalagi, saya memang sekarang tinggal di tempat rantau. Setiap kali orang luar
Indramayu, mendengar asal saya, Indramayu, munculah sebuah senyum sinis di
wajah mereka. Saya sungguh mengerti apa yang mereka maksud. Ingin saya
membuktikan pada mereka bahwa meski masih banyak anak-anak Indramayu, khususnya
perempuan yang terlibat dengan kasus prostitusi, namun Indramayu masih memiliki
sebagian generasi yang bisa dibilang memiliki kemampuan yang cukup dibanggakan.
Indramayu pada hakikatnya, memiliki potensi generasi muda yang mau untuk maju.
Terbukti dengan tersebarnya pemuda-pemudi Indramayu di beberapa perguruan
tinggi ternama di Indonesia, atau bahkan ada pula pemuda-pemudi Indramayu yang
sudah menjajakan kaki di negeri orang untuk menuntut ilmu.
Lalu,
mengapa Indramayu sampai saat ini masih mengalami keterpurukan? Menurut
pendapat saya, ini dikarenakan perkembangan yang tidak merata di Indramayu.
Saya melihat anak-anak di kecamatan Indramayu, yang bisa dibilang sebagai pusat
dari kabupaten ini, memang hampir seluruhnya telah menganyam pendidikan. Berbanding
terbalik jika kita melihat angka pendidikan di wilayah kecamatan lain yang
letaknya jauh dari wilayah perkotaan. Tapi, bukan berarti permasalahan lain
tidak muncul. Melihat kondisi Indramayu yang masih dibilang sebagai kabupaten
berkembang, generasi muda di wilayah kecamatan Indramayu ini bisa dikatakan
“gagap“ terhadap fashion atau mode
serta “gagap” terhadap pergaulan. Banyak sekali remaja muda di kecamatan
Indramayu khususnya lebih mementingkan penampilan diri atau berfoya-foya
menghabiskan uang orang tua daripada mencari kegiatan yang lebih bermanfaat.
Sebagai
contoh kasus, tentu kita sudah tahu bahwa dewasa ini, persaingan untuk masuk di
perguruan tinggi negeri tidaklah mudah. Nilai ujian nasional yang memuaskan
tidak lagi dapat menjamin siswa-siswi SMA diterima di perguruan tinggi negeri.
Kurangnya kesadaran siswa-siswi di Indramayu untuk berlatih soal-soal, daripada
sekadar jalan-jalan saya rasa menjadi faktor yang perlu juga diperhatikan.
Melihat
situasi di pusat kabupaten saja sudah seperti ini. Tentu permasalahan juga
timbul di wilayah Indramayu lainnya. Siswa-siswi berpotensi justru banyak lahir
di wilayah pedesaan di kabupaten Indramayu. Mereka memiliki kemauan belajar
yang lebih, dibanding siswa dari kecamatan Indramayu. Pada kenyataanya hanya
berpotensi, belum bisa dibilang cukup. Banyak remaja-remaja di seluruh
kecamatan di Indramayu yang memiliki potensi, justru tidak dapat mengembangkan
potensinya hanya karena biaya. Tak dapat dipungkiri, melanjutkan studi ke
perguruan tinggi memang membutuhkan biaya yang tidak kecil. Perguruan tinggi
negeri maupun swasta saat ini seolah berlomba menaikkan tarif masuk. Sempat
terpikir, apakah yang berhak melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi
hanya orang-orang yang berasal dari keluarga “berduit”?
Masalah
yang timbul di wilayah-wilayah seperti ini, bukan hanya itu. Kurang sadarnya
masyarakat Indramayu akan pendidikan juga masih kerap terjadi. Mereka lebih
memilih bekerja dibandingkan untuk bersekolah. Padahal kita tahu, dengan
pendidikan maka pekerjaan yang akan diperoleh tentu juga lebih baik dan
pendidikan yang tinggi tentu bisa juga mengurangi angka prostitusi di
Indramayu. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, hal ini disebabkan karena
perkembangan di wilayah Indramayu belum merata. Oleh karena itu perlu adanya
pemerataan di segala bidang yang mencakup seluruh wilayah di Indramayu.
Melihat
dua kasus yang saling bertolak belakang di atas membuat saya berpikir, mengapa
jika Indramayu memang punya potensi dalam bidang pendidikan tidak dikembangkan?
Beasiswa tentunya sangat dibutuhkan bagi anak-anak Indramayu yang ingin
sekolah, dan menikmati indahnya ilmu. Selain itu, jika anak-anak berpotensi ini
bisa dimaksimalkan tentu akan sangat mudah bagai Indramayu untuk maju. Dari
pemikiran-pemikiran generasi muda yang berkualitas tentunya dapat menunjang
keberadaan Indramayu di masa depan yang lebih baik.
Selain
dari segi pendidikan, perlu juga adanya pengembangan dan pendidikan moral sejak
dini bagi generasi-generasi di Indramayu. Semboyan Indramayu REMAJA,
menunjukkan bahwa nilai religius juga tak kalah penting untuk dikembangkan di
wilayah ini. Tingkat keimanan yang baik, saya yakin dapat menjauhkan niat-niat
buruk yang sekarang marak terjadi di seluruh Indonesia, yaitu korupsi. Hal ini
menjadi penting karena saat ini generasi yang pandai belum tentu memiliki moral
yang baik dan Indramayu tentunya sangat membutuhkan generasi-generasi yang
memiliki integritas yang tinggi. Seperti yang kita tahu, jika korupsi telah
tertanam dan membudaya di seluruh calon pemimpin Indramayu, maka upaya-upaya
pengembangan Indramayu tak lagi bisa berjalan dengan baik. Pengembangan di
bidang religius ini selain dapat menghasilkan generasi yang bermoral juga
secara otomatis dapat mengurangi angka prostitusi di Indramayu, karena saya
yakin semua agama melarang adanya prostitusi. Apabila seluruh penduduk di
Indramayu paham betul akan nilai-nilai keagamaan yang dianut masing-masing,
secara otomatis tindakan prostitusi di Indramayu tidak lagi menjadi trend serta
Indramayu dapat memiliki generasi yang berakhlak. Upaya pengembangan di bidang
religi ini salah satunya memperbaiki dan memperluas sarana-sarana keagamaan di
seluruh wilayah Indramayu. Sarana keagamaan yang dimaksud, bukan tertuju pada
satu jenis agama saja, mengingat Indramayu memiliki keragaman di bidang agama.
Julukan
Indramayu sebagai kota mangga tentu sudah terdengar di hampir seluruh wilayah
di Indonesia. Lalu mengapa kita tidak mengoptimalkannya? Banyak sekali yang
sangat suka dengan rasa khas dari mangga Indramayu. Jadi saya pikir, ini juga
dapat menaikan tingkat ekonomi masyarakat Indramayu, jika usaha ini
dimaksimalkan. Banyak generasi muda Indramayu yang menempuh studi di bidang
pertanian. Alangkah beruntungnya Indramayu jika mereka juga bisa menerapkan hasil
studi mereka untuk memajukan Indramayu dari sektor pertanian yang juga akan
berdampak pada sektor ekonomi.
Sebagai
wilayah pesisir, kabupaten ini tentu sangat dekat dengan laut. Kondisi ini
dapat dimaksimalkan dari segi pariwisata maupun hasil laut. Siapa yang tak
kenal terasi dari Indramayu. Terasi-terasi ini dapat diproduksi secara massal
untuk kemudian dipasarkan di seluruh wilayah di Indonesia. Makanan berbahan
dasar udang, serta ikan laut pun tak kalah jika ingin dijadikan sebagai ladang
pemasukan di Indramayu. Lokasi strategis sebagai bagian dari jalur pantura
dapat dimanfaaatkan penduduk Indramayu untuk membuka usaha di bidang kuliner.
Namun ,menurut pendapat saya pemanfaatan tanpa pemeliharaan atau pelestarian
sama dengan sebuah tindakan pengeksploitasian. Ini tentu tidak baik bagi
Indramayu di masa depan. Oleh karena itu Indramayu perlu bantuan dari generasi
muda nya yang menempuh studi yang berkaitan erat dengan pelestarian lingkungan.
Di
bidang pariwisata, tentu kita dapat mengoptimalkan pemandangan bernuansa pantai
ini. Pemandangan pantai memang indah, namun jika pantai dipenuhi dengan sampah
dan tidak ada upaya pemeliharaan objek wisata tentu tidak akan berarti untuk
menarik wisatawan. Selain itu hal yang juga dapat dijadikan daya tarik utama
Indramayu di bidang pariwisata adalah kebudayaan. Tari topeng yang berasal dari
Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg dan desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, serta
“Ngarod” dari desa Lelea sebagai simbol kegotongroyongan masyarakat dalam
mengolah sawah bisa dijadikan daya tarik serta ciri khas bagi Indramayu.
Kebudayaan ini jika bisa dimanfaatkan secara baik akan menjadi asset yang pasti akan berguna bagi
Indramayu di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu ada pelestarian kebudayaan
dan pengenalan budaya asli Indramayu kepada seluruh generasi di Indramayu
sehingga akan timbul rasa cinta terhadap Indramayu dan budaya yang dimilikinya.
Publikasi yang baik akan kebudayaan ini adalah salah satu cara yang dapat
dilakukan dinas pariwisata di Indramayu.
Perkembangan
yang kurang merata di wilayah Indramayu juga dapat diatasi dengan perbaikan
akses menunju wilayah tersebut. Saya pernah mengunjungi salah satu desa di
Indramayu, desa Totoran. Jalan akses menuju desa ini sangat tidak enak. Kecil,
dan dipenuhi dengan kerikil yang mengakibatkan jalan menjadi bergelombang. Lalu
bagaimana penduduk di desa ini bisa berkembang bila satu-satunya akses menuju
kota ini bisa dibilang tidak layak? Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan
jalan atau akses menuju seluruh pelosok di wilayah Indramayu perlu dilakukan
sebagai alternatif guna pemerataaan kemajuan di berbagai bidang.
Indramayu merupakan
sebuah kabupaten yang memiliki sejuta hal untuk bisa dioptimalkan oleh seluruh
generasi muda Indramayu guna semakin jayanya dan kemajuan Indramayu. Indramayu
sangat membutuhkan pemuda dan pemudinya untuk membangun dan mengembangkannnya.
Upaya pengembangan Indramayu menuju kabubaten yang maju membutuhkan tenaga ahli
di segala aspek khususnya infrastruktur dalam rangka menarik investor yang
berguna sebagai ladang devisa bagi Indramayu. Semua ini tak lepas dari
pentingnya peran pendidikan bagi pemuda-pemudi Indramayu di mana nantinya masa
depan Indramayu akan dititipkan dan dipercayakan. Generasi yang berkualitas,
tentunya juga menjadikan Indramayu yang berkualitas. Pemberian beasiswa bagi
pioner-pioner muda Indramayu yang kini tersebar di seluruh perguruan tinggi di
Indonesia dapat menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan dalam upaya
peningkatan kualitas Indramayu di bidang pendidikan yang nantinya diharapkan
akan berdampak positif pula di seluruh bidang dari kontribusi yang akan mereka
berikan untuk Indramayu.